Yang dimaksud bahan berbahaya
lainnya adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung
atau tidak langsung yang mempunyai sifat karsinogenik, teratogenik, mutagenik,
korosif dan iritasi. Bahan berbahaya ini adalah zat adiktif yang bukan
Narkotika dan Psikotropika atau Zat-zat baru hasil olahan manusia yang
menyebabkan kecanduan.
1. Nikotin
Nikotin adalah obat
yang bersifat adiktif, sama seperti kokain dan heroin. Bentuk nikotin yang
paling umum adalah tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa.
Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan dan dikunyah (tembakau
tanpa asap). Walaupun kampanye tentang bahaya merokok sudah menyebutkan betapa
berbahayanya merokok bagi kesehatan tetapi pada kenyataannya sampai saat ini
masih banyak orang yang terus merokok.
Hal ini membuktikan
bahwa sifat adiktif dari nikotin adalah sangat kuat.
Secara perilaku, efek
stimulasi dari nikotin menyebabkan peningkatan perhatian, belajar, waktu reaksi,
dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Menghisap rokok meningkatkan mood,
menurunkan ketegangan dan menghilangkan perasaan depresif. Pemaparan nikotin
dalam jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral tanpa mengubah
metabolisme oksigen serebral, tetapi pemaparan jangka panjang akan disertai
dengan penurunan aliran darah serebral. Berbeda dengan efek stimulasinya pada
sistem saraf pusat, bertindak sebagai relaksan otot skeletal.
Komponen psikoaktif
dari tembakau adalah nikotin. Nikotin adalah zat kimia yang sangat toksik.
Dosis 60 mg pada
orang dewasa dapat mematikan, karena paralisis ( kegagalan ) pernafasan.
2. Volatile Solvent atau Inhalansia
a. Volatile
Solvent
Volatile solvent adalah zat
adiktif dalam bentuk cair. Zat ini mudah menguap. Penyalahgunaannya adalah
dengan cara dihirup melalui hidung. Cara penggunaan seperti ini disebut inhalasi.
Zat adiktif ini antara lain lem UHU, cairan pencampur Tip Ex (Thinner), aceton
untuk pembersih warna kuku dan Cat tembok, aica aibon dan Castol, serta premix.
b. Inhalansia
:
Zat inhalan tersedia secara
legal, tidak mahal dan mudah didapatkan. Oleh sebab itu banyak ditemukan dan
digunakan oleh kalangan sosial ekonomi rendah. Contoh spesifik dari inhalan
adalah bensin, vernis, cairan pemantik api, lem, semen karet, cairan pembersih,
cat semprot, semir sepatu, cairan koreksi mesin tik ( tip-Ex ), perekat kayu,
bahan pembakarm aerosol, pengencer cat. Inhalan biasanya dilepaskan ke dalam
paru-paru dengan menggunakan suatu tabung.
Dalam dosis awal yang kecil
inhalan dapat menginhibisi dan menyebabkan perasaan euforia, kegembiraan, dan
sensasi mengambang yang menyenangkan. Gejala psikologis lain pada dosis tinggi
dapat merupa rasa ketakutan, ilusi sensorik, halusinasi auditoris dan visual,
dan distorsi ukuran tubuh. Gejala neurologis dapat termasuk bicara yang tidak
jelas (menggumam, penurunan kecepatan bicara, dan ataksia ).
Penggunaan dalam waktu
lama dapat menyebabkan iritabilitas, labilitas emosi dan gangguan ingatan.
Efek merugikan yang
paling serius adalah kematian yang disebabkan karena depresi pernafasan, aritmia
jantung, asfiksiasi, aspirasi muntah atau kecelakaan atau cedera. Penggunaan
inhalan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal yang
ireversibel dan kerusakan otot yang permanen.
3. Zat Desainer
Zat
Desainer adalah zat-zat yang dibuat oleh ahli obat jalanan.
Mereka membuat obat-obat itu secara rahasia karena dilarang oleh
pemerintah. Obat-obat itu dibuat tanpa memperhatikan
kesehatan. Mereka hanya memikirkan uang dan secara sengaja membiarkan para
pembelinya kecanduan dan menderita.
Zat-zat ini banyak yang sudah beredar
dengan nama speed ball, peace pills, crystal, angel dust rocket fuel dan
lain-lain.
|
0 komentar:
Posting Komentar