Heroin (diacetylmorphine).
Heroin merupakan senyawa semi-sintetik yg dihasilkan dari proses esterisasi molekul morphine dengan 2 molekul acetic acid. Oleh karena molekul heroin memiliki dua gugus acetyl sehingga molekul ini lebih mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain barrier) ketimbang molekul morphine itu sendiri maka dari itu pemakaian heroin melalui proses penyuntikan akan membuat si pemakai akan merasakan ketenangan (peace) dan kesenangan (euphoria) yg lebih tinggi ketimbang morphine serta lebih mudahnya heroin dilarutkan ke dalam air ketimbang morphine.
Heroin merupakan senyawa semi-sintetik yg dihasilkan dari proses esterisasi molekul morphine dengan 2 molekul acetic acid. Oleh karena molekul heroin memiliki dua gugus acetyl sehingga molekul ini lebih mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain barrier) ketimbang molekul morphine itu sendiri maka dari itu pemakaian heroin melalui proses penyuntikan akan membuat si pemakai akan merasakan ketenangan (peace) dan kesenangan (euphoria) yg lebih tinggi ketimbang morphine serta lebih mudahnya heroin dilarutkan ke dalam air ketimbang morphine.
Akan tetapi heroin juga menyebabkan efek
toleransi dan kecanduan lebih cepat dari morphine sehingga untuk
pemakaian berikutnya dibutuhkan dosis yg lebih tinggi lagi untuk
mencapai kenikmatan yg sama dengan sebelumnya.
Kecanduan akan heroin meliputi kecanduan
fisik dan psikologi. Kecanduan fisik heroin kurang lebih sama dengan
kecanduan pada pecandu putaw yaitu rasa meriang di seluruh tubuh, tulang
dan sendi2 yg terasa ngilu, demam tinggi, muntah2, dan perut keram.
Hanya saja pada kecanduan fisik heroin ditambah pula dengan perasaan
gatal yg sangat di dalam aliran darah dan juga otot kaki yg menjadi
tidak terkontrol gerakannya sehingga terus menerus akan menendang secara
relflek.
Sedangkan kecanduan psikologinya
meliputi perasaan sugesti yg sangat kuat untuk kembali memakainya bahkan
bisa bertahan hingga puluhan tahun setelah berhenti total memakainya,
perasaan depresi berat, insomnia, mudah tersinggung dan marah, tidak
bisa berkonsentrasi, dan ingin bunuh diri.
Selain disuntik heroin juga bisa dipakai
dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya juga dengan dicampur ke dalam
rokok, akan tetapi efektifitasnya jauh berkurang ketimbang dengan cara
disuntik sehingga cara penghisapan ini biasanya hanya digunakan oleh
para pemula.
Kemurnian kadar heroin yg beredar di
pasaran sangat bervariasi, dimulai dengan yg hanya memiliki kemurnian 5%
hingga yg mendekati 90%, bahkan belakangan ini untuk mengeruk
keuntungan yg lebih banyak lagi heroin banyak dicampur oleh pengedarnya
dengan bahan opioid sintetik lain yg harganya jauh lebih murah serta
kekuatan biusnya yg jauh melebihi kekuatan heroin itu sendiri, bahan ini
adalah fentanyl dan turunannya (contoh: alpha-methylfentanyl/putaw,
sufentanil, atau bahkan 3-methylfentanyl dan carfentanil/obat bius yg
digunakan untuk membius hewan besar liar).
Dengan demikian resiko overdosis dari
heroin menjadi berkali2 lipat lebih besar oleh karena ketidaktahuan si
pecandu akan kadar dan komposisi “heroin” yg akan dipakainya. Selain
bahaya overdosis, oleh karena pemakaian jarum suntik secara bergantian
maka resiko lain yg juga tidak kalah bahayanya adalah tertularnya
penyakit2 menular mematikan seperti AIDS dan Hepatitis B/C.
Penyuntikan heroin sering digabungkan
dengan cocain yg disebut “speedball” dan ini sangat menambah lagi resiko
overdosis dan ketagihan pada si pemakainya.
Belakangan ini telah ditemukan bahwa
terdapat satu jenis tanaman yg tumbuh di benua afrika yaitu ibogaine yg
bisa menyembuhkan kecanduan fisik akan heroin. Akan tetapi kecanduan
psikologisnya tetap tidak bisa disembuhkan walaupun si pemakai sudah
berhenti berpuluh2 tahun lamanya.
Hashish / hash / getah ganja.
Hashish merupakan sari dari tanaman
ganja yg diproses dari dikompresnya trikoma2 pilihan dari tanaman ganja
sehingga kandungan senyawa THC-nya (tetrahydrocannabinol) lebih tinggi
ketimbang daun, pucuk, dan bunga dari tanaman ganja.
Pemakaian hashish biasanya dengan cara
dimakan langsung, dicampur ke dalam masakan, dibakar dan dihisap asapnya
menggunakan bong, atau dioleskan di sekeliling rokok yg akan dihisap.
Hashish memiliki efek mirip seperti ganja tetapi lebih kuat ketimbang ganja, yaitu:
1. pikiran jadi lamban / jika diajak berbicara akan lambat respon jawabannya
2. pandangan jadi fokus ke satu titik dengan sekelilingnya jadi buram
3. halusinasi pendengaran terkadang kuping akan menjadi bising atau terngiang2
4. sering bengong alias susah untuk konsentrasi
5. gampang tertawa terbahak2 oleh sesuatu hal yg tidak lucu sekalipun
6. sensitif terhadap sentuhan atau seks
1. pikiran jadi lamban / jika diajak berbicara akan lambat respon jawabannya
2. pandangan jadi fokus ke satu titik dengan sekelilingnya jadi buram
3. halusinasi pendengaran terkadang kuping akan menjadi bising atau terngiang2
4. sering bengong alias susah untuk konsentrasi
5. gampang tertawa terbahak2 oleh sesuatu hal yg tidak lucu sekalipun
6. sensitif terhadap sentuhan atau seks
Memang THC atau kandungan dari hashish
dan ganja tidak menyebabkan kecanduan fisik sama sekali melainkan hanya
sedikit kecanduan psikologis saja, akan tetapi pemakaian hasish dan
ganja merupakan jenjang menuju ke pemakaian napza lainnya yg jauh lebih
berbahaya karena turunnya tingkat kesadaran dalam mengambil keputusan
pada saat otak sudah dipengaruhi oleh efek2 diatas.
Pemakaian jangka panjang dari THC akan
menyebabkan kerusakan permanen pada otak di bagian amygdala (bagian yg
berbentuk seperti biji almond yg menjadi pusat emosi) dan hippocampus
sehingga terganggunya memori baik jangka pendek maupun jangka panjang
serta emosi yg menjadi labil.
Kata assassin diambil dari kata
hashashin oleh karena di jaman dahulu seseorang pembunuh bayaran di
timur tengah akan terlebih mengkonsumsi hashish sebelum dia melakukan
tugasnya dalam membunuh.
GHB (Gamma-HydroxyButyricacid) / liquid ecstasy
GHB adalah senyawa yg bersifat anesthetic dan sedatif (cenderung membuat si pemakai mabuk seperti mabuk alcohol).
GHB adalah senyawa yg bersifat anesthetic dan sedatif (cenderung membuat si pemakai mabuk seperti mabuk alcohol).
Dalam kuantitas yg kecil senyawa ini
dihasilkan secara alami di dalam sistem saraf setiap manusia dan hewan
mamalia serta terkandung juga di dalam berbagai macam buah2an.
GHB juga dihasilkan secara alami dalam
jumlah kecil dari proses pembuatan/peragian minuman beralkohol seperti
di dalam bir dan wine.
Pemakaian GHB diatas 500mg akan membuat
si pemakai merasakan senang, mabuk (seperti mabuk alcohol tetapi
mulutnya sama sekali tidak bau alcohol), bisa menikmati musik &
goyangan, meningkatnya libido seks dan kemampuan untuk bersosialisasi.
Akan tetapi jika dikonsumsi dalam dosis
yg lebih besar (> 3 gram) senyawa ini sangat rentan menimbulkan efek
overdosis dan kematian pada si pemakainya.
Ciri-ciri overdosis GHB meliputi:
1. kulit muka terasa mati rasa / kebal
2. muntah2
3. pusing 7 keliling
4. gangguan penglihatan
5. sesak nafas
6. amnesia
7. koma bahkan kematian oleh karena terhentinya pernafasan dan gagal jantung
1. kulit muka terasa mati rasa / kebal
2. muntah2
3. pusing 7 keliling
4. gangguan penglihatan
5. sesak nafas
6. amnesia
7. koma bahkan kematian oleh karena terhentinya pernafasan dan gagal jantung
Jika GHB dicampurkan ke dalam minuman
atau makanan, senyawa ini tidak akan merubah warna dari minuman/makanan
tersebut, baunya juga tidak akan terlalu tercium dengan jelas, dan
rasanya-pun hanya agak keasinan. Oleh karena itu zat ini sering
disalahgunakan oleh para lelaki untuk memperkosa teman kencan wanitanya
(date rape drug). Ditambah pula efek amnesia yg akan ditimbulkan oleh
keracunan GHB sehingga korban menjadi susah untuk mengingat dengan jelas
proses pemerkosaan itu.
Overdosis GHB akan menjadi semakin cepat
jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol atau obat2an penenang seperti
berbagai jenis pil BK. Sudah banyak korban wanita yg meninggal dunia
hanya karena ingin diperkosa dengan digunakannya GHB yg ditambahkan ke
dalam minuman beralkohol sehingga si pelaku tidak hanya harus menanggung
tindak pidana perkosaan bahkan ia juga harus menanggung pidana
pembunuhan tingkat 2.
Saran2 yg dapat diberikan sebagai tindakan pencegahannya yaitu:
1. jangan pernah meminum atau memakan sesuatu yg diberikan oleh lelaki yg belum terlalu dikenal apalagi minuman atau makanan yg sudah dibuka
2. selalu ajak teman wanita lain yg bisa dipercaya dan tidak mengkonsumsi alkohol agar dapat membantu mengawasi
3. jangan pernah meninggalkan makanan atau minuman tanpa penjagaan dari teman yg bisa dipercaya, kalau memang terpaksa harus ditinggalkan (misalnya ke toilet) lebih baik jangan dikonsumsi lagi
4. jika sudah berasa ada sesuatu yg tidak beres, secepatnya hubungi orang tua atau rumah sakit terdekat atau pihak yg berwajib.
1. jangan pernah meminum atau memakan sesuatu yg diberikan oleh lelaki yg belum terlalu dikenal apalagi minuman atau makanan yg sudah dibuka
2. selalu ajak teman wanita lain yg bisa dipercaya dan tidak mengkonsumsi alkohol agar dapat membantu mengawasi
3. jangan pernah meninggalkan makanan atau minuman tanpa penjagaan dari teman yg bisa dipercaya, kalau memang terpaksa harus ditinggalkan (misalnya ke toilet) lebih baik jangan dikonsumsi lagi
4. jika sudah berasa ada sesuatu yg tidak beres, secepatnya hubungi orang tua atau rumah sakit terdekat atau pihak yg berwajib.
Fentanyl / putaw (alphamethylfentanyl)
Orang Indonesia banyak menyangka bahwa
putaw sama dengan heroin kelas bawah, padahal heroin merupakan narkotik
jenis opioid yg diproses dari getah opium yg terlebih dahulu dijadikan
morphine, sedangkan putaw adalah 100% narkotik opioid sintetik alias
designer drug. Oleh karena dihasilkan melalui proses sintetik maka harga
putaw-pun lebih murah ketimbang heroin dan morphine sehingga harganya
terjangkau bagi kalangan menengah orang Indonesia yg memiliki tingkat
pendapatan rendah. Walaupun dengan harga yg lebih murah akan tetapi
kekuatan bius dari putaw jauh melebihi morphine, yaitu kurang lebih 100x
lipat lebih kuat walaupun efek euphorianya kalah kuat ketimbang
morphine dan heroin. Salah satu ciri khas yg membedakan antara
pemakai putaw dan heroin/morphine adalah pada putaw si pemakai akan
merasakan gatal-gatal terutama pada kulit bagian muka dan hidung
sedangkan pada heroin/morphine tidak. Cara pemakaian putaw
antara lain dimakan, dihisap melalui hidung, dibakar diatas kertas
aluminium lalu dihisap asapnya, dicampur dalam rokok, dan disuntik
langsung ke pembuluh vena. Umumnya semakin seseorang pemakai putaw
kecanduan, ia akan segera beralih ke cara penyuntikan sehingga dengan
pemakaian jarum suntik secara bergantian mereka akan sangat rentan
tertular HIV dan Hepatitis B/C. Penyuntikan putaw sangat rentan
mengakibatkan overdosis karena putaw yg beredar di pasar gelap tidak
bisa dipastikan kadar kemurniannya. Overdosis putaw sering berakibat
pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat oleh karena si
pemakainya menjadi tidak bisa bernafas. Putaw tergolong jenis narkotik
yg paling cepat menimbulkan efek kecanduan (bahkan lebih cepat dari
heroin) baik kecanduan secara fisik (sakaw) maupun secara psikologis
(sugesti untuk memakainya lagi). Kecanduan fisik yg ditimbulkan dari
putaw juga sangat menderita dan berbahaya (bisa menyebabkan komplikasi
dan kematian), sedangkan kecanduan psikologisnya juga sangat kuat dan
tahan lama meskipun seseorang telah berhenti memakainya selama puluhan
tahun.
Ciri2 dari sakaw antara lain:
1. tulang2 dan sendi2 terasa sangat ngilu dan meriang
2. sakit kepala, demam, dan kadang diare/muntah2
3. mata dan hidung terus berair
4. mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin
5. depresi dan sangat mudah marah
6. insomnia.
Oleh karena efek sakaw yg begitu
menderita maka seseorang pencandu yg sedang sakaw besar kemungkinan akan
berbuat kriminal (salah satu contoh : mencuri) untuk memenuhi kebutuhan
putaw-nya.Pemakaian jangka panjang akan menyebabkan penyumbatan oleh
*kristal-kristal berwarna biru di dalam pembuluh darah di sekitar
tangan, kaki, leher, dan kepala sehingga menjadi benjolan keras seperti
bisul di dalam tubuh, jika penyumbatan ini munculnya di daerah otak maka
besar kemungkinan ia akan mati. Selain itu pemakaian jangka panjang
dari putaw juga akan mengakibatkan kebutaan, kerusakan pada organ2 tubuh
seperti liver, ginjal, organ2 pencernaan, dan paru2.Ingat! sekali saja
mencoba dapat dipastikan anda akan terjerumus ke dalamnya.* Menurut
berbagai kesaksian dari pekerja2 krematorium (pembakaran jenazah) yg
mereka temukan setelah mereka menumbuk jenazah yg telah dibakar dan yg
meninggal karena putaw, mereka sering mendapati kristal-kristal kecil
dan bentuknya agak panjang berwarna biru terang yg tidak hancur terbakar
walaupun telah dikremasi. Hal ini memang belum dibuktikan oleh ilmuwan
dan dokter.
0 komentar:
Posting Komentar